SUARA SALIRA
DUKUNG TERUS SUARA SALIRA, DUKUNGAN SAHABAT, SEMANGAT BAGI KAMI. KLIK SAWERIA.CO/SUARASALIRA ---- SUARA SALIRA | 100 PERSEN NOSTALGIA | SIARAN RADIO INTERNET 24 JAM.

Sampah numpuk di Permata Asri, warga bingung karena tak ada kontainer

Suka lagu-lagu nostalgia?
Yuk, dengerin Radio Internet SUARA SALIRA.
Radio yang khusus memutar musik nostalgia pilihan — temani hari-hari sahabat dengan kenangan indah masa lalu.
Sahabat juga bisa request lagu favorit, dan akan diputar dalam waktu sekitar 5 menit kemudian!
Dengarkan langsung lewat HP sahabat.
Cukup install aplikasinya di https://suarasalira.com/android/

SUARA SALIRA | KAB. KARIMUN – Liputan tanggal 27 November 2025 membawa kru Suara Salira ke kawasan Perumahan Permata Asri, Kelurahan Meral Kota, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun. Begitu tiba di lokasi, suasananya langsung bikin geleng-geleng kepala. Tumpukan sampah kelihatan menggunung di parit sekitar perumahan, dan dari tampilannya, jelas banget itu sudah lama nggak diangkut.

Warga sekitar juga terlihat kewalahan. Setelah ngobrol dengan beberapa orang, ternyata masalah utamanya simpel: nggak ada kontainer sampah sama sekali di area perumahan sampai ke wilayah pemukiman dekat kuburan. Karena itu, banyak orang akhirnya buang sampah ke parit karena mengira memang di situ tempat buangnya.

Salah satu warga yang nggak mau disebut namanya cerita kalau sampah yang menumpuk bukan cuma dari warga perumahan, tapi juga dari masyarakat di sekitar situ. Semua terjadi karena mereka nggak punya tempat buang sampah resmi.

Tim Suara Salira juga sudah coba nanya langsung ke pihak PT Anva Gemilang Bersama (AGB), yang katanya bertugas ngangkut sampah, dan ke Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Karimun lewat WhatsApp, hari Rabu (27/11/2025). Sayangnya, sampai berita ini naik, belum ada jawaban sama sekali.

Warga berharap banget ada tindakan cepat dari pemerintah. Minimal sediakan kontainer sampah dan tegur pihak yang bertanggung jawab biar pengangkutan sampah bisa jalan seperti seharusnya.

Kontributor/Wartawan: Edward Simanjuntak

error: Content is protected !!