SUARA SALIRA
DUKUNG TERUS SUARA SALIRA, DUKUNGAN SAHABAT, SEMANGAT BAGI KAMI. KLIK SAWERIA.CO/SUARASALIRA ---- SUARA SALIRA | 100 PERSEN NOSTALGIA | SIARAN RADIO INTERNET 24 JAM.

Suasana Guyub di Cipasung: 3.000 Kader NU Kumpul Bareng, Kompak Jaga Semangat Kebangsaan

Suka lagu-lagu nostalgia?
Yuk, dengerin Radio Internet SUARA SALIRA.
Radio yang khusus memutar musik nostalgia pilihan — temani hari-hari sahabat dengan kenangan indah masa lalu.
Sahabat juga bisa request lagu favorit, dan akan diputar dalam waktu sekitar 5 menit kemudian!
Dengarkan langsung lewat HP sahabat.
Cukup install aplikasinya di https://suarasalira.com/android/

SUARA SALIRA | KABUPATEN TASIKMALAYA – Minggu pagi, 9 November 2025, Lapangan Al-Marwah di Komplek Pondok Pesantren Cipasung, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, jadi lautan putih-hijau. Kurang lebih 3.000 kader Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai penjuru Kabupaten Tasikmalaya tumplek blek di sana buat ikut Apel Akbar Kader NU.

Udara pagi yang sejuk terasa makin hangat karena semangat peserta yang luar biasa. Acara ini bukan cuma sekadar kumpul bareng, tapi juga jadi ajang buat menegaskan lagi semangat kebangsaan dan komitmen NU dalam menjaga persatuan, serta meneruskan tradisi Islam yang ramah dan penuh toleransi.

Ramai, Tertib, dan Penuh Semangat

Yang hadir nggak cuma para kader, tapi juga banyak tokoh penting. Dari barisan kehormatan, tampak Serma Suryadi dari Koramil 1211/Singaparna, bersama aparat kepolisian dan Banser NU yang sigap mengawal acara. Dukungan mereka bikin suasana makin tertib dan kondusif.

“Kami dari TNI-Polri hadir buat memastikan kegiatan seperti ini berjalan aman dan lancar. Ini kegiatan positif yang memperkuat semangat kebangsaan, apalagi diselenggarakan oleh NU, yang sudah lama jadi bagian penting dari sejarah bangsa,” ujar Serma Suryadi di sela-sela kegiatan.

Sementara itu, salah satu ulama sepuh yang mewakili Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya menyebut apel kader ini sebagai momen penting untuk memperdalam pemahaman agama sekaligus memperkuat kepemimpinan organisasi. Jadi, nggak cuma soal seremonial, tapi juga soal menanamkan semangat khidmah untuk umat.

Cipasung, Tempat Penuh Sejarah dan Makna

Dipilihnya Pondok Pesantren Cipasung memang terasa pas banget. Pesantren legendaris di Jawa Barat ini sudah melahirkan banyak tokoh dan ulama besar. Bahkan, dulu pernah jadi tuan rumah Muktamar NU ke-29 tahun 1994, yang waktu itu jadi momen besar dalam perjalanan NU.

Lapangan Al-Marwah tampak meriah. Ribuan peserta mengenakan busana putih, membawa bendera NU, dan menyanyikan yel-yel penuh semangat. Dari kejauhan, suasananya benar-benar menggugah rasa bangga dan haru.

NU dan Semangat Pengabdian untuk Negeri

Dalam amanatnya, para pimpinan NU menekankan tiga hal penting yang jadi bekal para kader:

  • Menolak Radikalisme: Kader NU diingatkan untuk terus menyebarkan Islam yang damai, penuh kasih, dan anti kekerasan.
  • Berbuat untuk Umat: NU diharapkan makin aktif di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat.
  • Menjaga Kekompakan: Organisasi yang kuat butuh kader yang solid dan siap melanjutkan perjuangan.

Nggak ketinggalan, Fatayat NU dan Muslimat NU ikut memeriahkan acara dengan yel-yel dan kibaran bendera. Di akhir kegiatan, semua peserta larut dalam doa bersama, mendoakan kemajuan bangsa dan keselamatan umat.

Suasana haru terasa ketika ribuan kader mengangkat tangan, menegaskan tekad untuk terus berjuang — demi agama, masyarakat, dan Indonesia tercinta.

Kontributor/Wartawan: Heri Heryanto

error: Content is protected !!