SUARA SALIRA | KABUPATEN LANGKAT – 8 Oktober 2025
Kalau lewat jalan Kutambaru, Langkat, belakangan ini jangan kaget kalau lihat ada alat berat dan warga ramai-ramai kerja bareng. Bukan lagi demo, tapi gotong royong beneran buat nutupin jalan yang udah hancur dan penuh lubang di mana-mana.
Jalan yang katanya dulu jadi jalur alternatif, sekarang malah bikin kendaraan sering oleng. Kondisi ini bikin warga gerah juga, soalnya jalan itu penting banget buat ngangkut hasil kebun sawit — sumber penghasilan utama warga Kutambaru.
Beruntung, Camat Kutambaru Rahmat Sembiring, S.Pd., M.Pd. nggak tinggal diam. Beliau langsung ngajak semua pihak buat turun tangan lewat Gerakan Peduli Jalan Rusak. Gerakan ini bukan cuma ide di atas kertas, tapi benar-benar jalan. Delapan desa di Kutambaru ikut ambil bagian, ditambah lagi dukungan dua perusahaan besar: PT LNK Marike dan PT London Sumatra (Lonsum) Turangie.
Dua perusahaan ini ikut bantu kasih alat berat dan tenaga kerja, biar perbaikan bisa cepat kelar. Warga juga nyumbang tenaga dan semangat, pakai material galian C buat nutupin lubang di sepanjang jalan utama.
“Udah lama kita nunggu perbaikan, tapi nggak kunjung datang dari kabupaten. Jadi ya kita bergerak sendiri aja, daripada nunggu lama,” kata Pak Camat dengan nada optimis.
Warga pun senang bukan main. Setelah sekian lama ngerasain jalan rusak yang bikin motor gampang jatuh, akhirnya ada harapan baru. Tapi mereka juga berharap, lampu jalan bisa segera dipasang biar perjalanan malam nggak gelap-gelapan.
“Kalau malam, gelap banget, apalagi jalannya bolong. Kadang bawa hasil panen aja deg-degan. Mudah-mudahan abis ini pemerintah perhatiin juga soal penerangan jalan,” ungkap seorang warga yang ikut kerja bakti.
Bisa dibilang, apa yang dilakukan Kutambaru ini contoh nyata kalau gotong royong masih hidup. Nggak nunggu bantuan, tapi langsung aksi bareng. Salut buat warga dan semua pihak yang turun tangan!
Kontributor/Wartawan: Andrian