SUARA SALIRA | KAB. KARIMUN – Kisah soal jatah BBM buat kapal penumpang di Kabupaten Karimun makin bikin bingung. LSM Forkorindo mencium ada yang nggak beres dalam urusan rekomendasi pengambilan pertalite dari SPBU.
Ceritanya begini, kata Kabid Angkutan Pelayaran Dishub Karimun, Daud Syafrial, pengusaha kapal di sana dapat jatah 8 ton pertalite per hari, dan pengambilannya cuma di SPBU Poros. Tapi pas Forkorindo turun ke lapangan, info itu kok nggak nyambung sama kenyataan.
Mereka coba tanya ke Dishub Kepri, jawabannya tegas: nggak pernah ada surat rekomendasi pertalite buat kapal, yang ada cuma solar. Nah, makin bingung kan?
Ketua Umum Forkorindo, Tohom Sinaga, juga sempat cari klarifikasi ke pihak SPBU Poros. Sayangnya, direktur SPBU katanya sering di luar kota, jadi nggak pernah ketemu.
Di sisi lain, manajer SPBU Coastal ngaku memang kasih BBM kapal sesuai rekomendasi dari Dishub Karimun. Tapi begitu ditanya soal berapa banyak jatahnya per hari, dia langsung tutup mulut.
Alhasil, muncul tanda tanya besar. Sebenarnya, siapa yang ngatur dan siapa yang diuntungkan dari jatah pertalite ini? Forkorindo jelas minta masalah ini dibuka terang-terangan biar nggak ada lagi permainan di balik distribusi BBM bersubsidi.
Reporter: Edward Simanjuntak