SUARA SALIRA
DUKUNG TERUS SUARA SALIRA, DUKUNGAN SAHABAT, SEMANGAT BAGI KAMI. KLIK SAWERIA.CO/SUARASALIRA ---- SUARA SALIRA | 100 PERSEN NOSTALGIA | SIARAN RADIO INTERNET 24 JAM.

Gas Elpiji Masih Langka di Nias Utara, Kharisman Gea Ingatkan Pentingnya Kerja Bareng

Suka lagu-lagu nostalgia?
Yuk, dengerin Radio Internet SUARA SALIRA.
Radio yang khusus memutar musik nostalgia pilihan — temani hari-hari sahabat dengan kenangan indah masa lalu.
Sahabat juga bisa request lagu favorit, dan akan diputar dalam waktu sekitar 5 menit kemudian!
Dengarkan langsung lewat HP sahabat.
Cukup install aplikasinya di https://suarasalira.com/android/

SUARA SALIRA | KAB. NIAS UTARA – Kamis, 25 September 2025.
Warga Nias Utara belakangan ini lagi pusing gara-gara gas elpiji 3 kg makin susah dicari dan harganya juga kadang bikin kaget. Menanggapi situasi ini, Ketua Light Independent Bersatu Team (LIBAS) Nias Utara, Kharisman Gea, buka suara dan menekankan pentingnya semua pihak turun tangan bareng-bareng.

Kharisman cerita, memang sudah ada operasi pasar di beberapa titik, misalnya di Tribun Nias Utara (Kecamatan Lotu) dan Pasar Simpang Empat (Kecamatan Namohalu Esiwa). Tujuannya jelas, biar gas subsidi gampang dijangkau warga. Tapi menurutnya, langkah itu belum sepenuhnya mengatasi masalah utama. “Gas memang turun ke pasar, tapi stok dan keadilan distribusinya masih jadi PR besar,” ujarnya.

Ia juga angkat isu soal penyalahgunaan gas. Katanya, ada indikasi elpiji 3 kg malah ngalir ke pasar gelap. Alhasil, warga miskin yang seharusnya paling berhak justru tetap kesulitan. “Yang susah itu mereka yang tiap hari bergantung sama gas ini. Kalau stoknya bocor ke tempat lain, jelas makin berat buat mereka,” tambahnya.

Biar masalah ini nggak berlarut, Kharisman ngajak pemerintah, aparat, media, sampai masyarakat buat ikut ngawasin langsung di lapangan. “Kalau cuma di atas kertas, nggak akan beres. Harus benar-benar dicek di tempat, supaya distribusi tepat sasaran,” tegasnya.

Selain itu, ia juga punya beberapa usulan biar lebih tertib, seperti:

  • Gas dibagi dengan jadwal jelas ke setiap desa dan kelurahan.
  • Satu keluarga maksimal dua tabung aja, biar nggak ada yang nimbun.
  • Harga di pengecer jangan sampai kelewat HET.
  • Pemerintah gandeng Pertamina, agen resmi, dan pangkalan terpercaya.
  • Harus ada evaluasi rutin soal stok, distribusi, dan laporan penyalahgunaan.

Menurut Kharisman, kalau semua pihak serius, masalah gas ini bisa selesai. Dia juga wanti-wanti, masyarakat jangan cuma diam. Kalau lihat ada kejanggalan, segera lapor. “Ini bukan cuma tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua. Kalau kompak, yakin masalah ini bisa beres,” tutupnya.

Reporter: Emurisi Harepa

error: Content is protected !!