SUARA SALIRA
DUKUNG TERUS SUARA SALIRA, DUKUNGAN SAHABAT, SEMANGAT BAGI KAMI. KLIK SAWERIA.CO/SUARASALIRA ---- SUARA SALIRA | 100 PERSEN NOSTALGIA | SIARAN RADIO INTERNET 24 JAM.

Dugaan Pungli di PTPN IV Kwala Sawit, Rp5 Juta Jadi Tiket Jadi Karyawan Tetap?

Suka lagu-lagu nostalgia?
Yuk, dengerin Radio Internet SUARA SALIRA.
Radio yang khusus memutar musik nostalgia pilihan — temani hari-hari sahabat dengan kenangan indah masa lalu.
Sahabat juga bisa request lagu favorit, dan akan diputar dalam waktu sekitar 5 menit kemudian!
Dengarkan langsung lewat HP sahabat.
Cukup install aplikasinya di https://suarasalira.com/android/

SUARA SALIRA | KAB. LANGKAT – Ada kabar kurang enak yang berhembus dari perkebunan besar milik negara, PTPN IV Regional II Kebun Kwala Sawit di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Ceritanya, beberapa oknum di sana – mulai dari mandor, asisten, sampai atasan – diduga kuat main pungli alias minta setoran ke pekerja kontrak yang pengen naik status jadi karyawan tetap.

Angkanya juga bikin geleng-geleng, sekitar Rp5 juta per orang. Jadi, kalau ada pekerja kontrak (PKWT) yang mau diangkat, katanya harus setor dulu. Janjinya sih kalau nggak jadi diangkat, uangnya bakal balik. Tapi ya, kabarnya ada yang dikembalikan dengan cara dicicil, jadi bukan langsung utuh.

Menurut cerita warga sekitar yang tahu kondisi lapangan, praktik ini bukan hal baru. Malah udah kayak kebiasaan yang terus berulang. Ada juga cerita pahit, beberapa pekerja katanya sampai dipecat mendadak tanpa prosedur resmi sesuai aturan ketenagakerjaan.

Saat coba dikonfirmasi, pihak Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta bilang akan turun tangan ngecek langsung kebenarannya. Kalau memang betul ada pungli, mereka janji nggak akan segan buat kasih sanksi tegas, bahkan sampai ke ranah hukum.

Di sisi lain, tim hukum dari MediaKPK juga nggak tinggal diam. Mereka berencana bikin laporan resmi ke Kejaksaan Tinggi Sumut biar kasus ini bisa terbongkar habis-habisan. Bahkan, kalau perlu, aksi demo besar-besaran di kantor PTPN IV Kwala Sawit juga siap digelar.

Reporter: Edward Simanjuntak

error: Content is protected !!