SUARA SALIRA | KAB. LANGKAT — Sebuah kejadian berdarah terjadi di Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Selasa (5/8/2025). Berawal dari adu mulut biasa, situasinya malah berujung tragis. Seorang pria bernama Idhar Agustian Andika (41), warga Dusun V Hulu Cangkolan, Desa Naman Jahe, mengalami luka cukup serius setelah dibacok oleh pria bernama Juanda Manurung.
Awalnya Cuma Mau Bela Anak…
Ceritanya, sekitar jam 2 siang, Pak Idhar ditelepon anaknya yang kerja di sebuah rumah makan di Dusun I, Desa Naman Jahe. Anaknya panik karena merasa diintimidasi oleh seorang pria yang datang dan berkata, “Jangan kerja di rumah makan Shintya itu lagi!” — omongan itu bikin si anak ketakutan.
Mendengar kabar seperti itu, Pak Idhar langsung bergegas ke lokasi buat ngecek keadaan anaknya. Tapi saat sampai di sana, eh malah ketemu langsung sama si Juanda.
Pak Idhar dengan tenang coba negur si Juanda supaya nggak ganggu anaknya lagi. Tapi rupanya, omongan baik-baik itu malah bikin Juanda emosi. Adu argumen pun terjadi, dan tanpa banyak basa-basi, Juanda langsung mengayunkan senjata tajam ke arah tangan kanan Pak Idhar.
Bukannya Kabur, Malah Balik Lagi Bawa Parang
Nggak cukup sampai di situ, Juanda malah sempat kabur dulu… tapi ternyata cuma buat balik lagi — kali ini dengan bawa parang baru! Entah dari mana, dia juga nyiapin beberapa anak panah logam. Dengan kondisi yang udah meledak-ledak, Juanda kembali menyerang Pak Idhar hingga mengenai lengan kirinya dan bagian kepala. Serem banget!
Polisi Gercep Amankan Pelaku
Begitu menerima laporan, Kapolsek Salapian IPTU Bima Prakasa langsung gerak cepat. Ia menginstruksikan Kanit Reskrim IPTU Bujur H. Sianturi dan tim untuk turun ke lapangan. Dan benar saja, saat sampai di tempat kejadian, mereka menemukan Juanda masih duduk di motornya sambil menggenggam anak panah logam.
Tanpa perlawanan, Juanda langsung digelandang ke kantor polisi. Dari tangannya, polisi menyita dua bilah parang dan enam anak panah logam sebagai barang bukti.
Saat ini, Juanda sudah diamankan di Polsek Salapian dan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mempertanggungjawabkan aksinya.
Andrian