SUARA SALIRA | KAB. KARIMUN – Bea Cukai baru saja menutup rangkaian Operasi Patroli Laut Terpadu Semester I 2025 yang berlangsung di seluruh wilayah laut Indonesia. Operasi besar yang dikenal dengan nama Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea ini benar-benar menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga pemasukan negara dan melindungi masyarakat dari barang-barang ilegal yang bisa bikin ekonomi kacau.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn.) Djaka Budhi Utama, bilang kalau patroli gabungan ini jadi bukti nyata bahwa pengawasan maritim semakin kuat dan terkoordinasi.
“Kami nggak main-main dalam memberantas penyelundupan. Ini semua demi ekonomi nasional yang lebih aman,” tegas Djaka.
Ribuan Penindakan, Rp 4,3 Triliun Selamat
Sampai akhir Juli 2025, Bea Cukai sudah melakukan 14.657 penindakan dengan total barang sitaan senilai Rp 4,3 triliun. Dari jumlah itu, ada 252 kasus yang terjadi di laut. Selama operasi 1 Mei – 7 Juli 2025, Bea Cukai mengerahkan 43 kapal patroli plus 816 personel.
Hasilnya? Ada 16 penegahan besar di laut barat dan timur Indonesia. Barang-barang yang berhasil diamankan mulai dari narkoba, pasir timah, rokok ilegal, produk hortikultura, pakaian bekas, senapan angin, sampai bahan pokok.
Tiga Kasus Terbesar yang Bikin Geleng-Geleng
- 2 ton sabu yang dibawa kapal MV Sea Dragon Tarawa di Kepulauan Riau berhasil digagalkan berkat kerja sama Bea Cukai, BNN, TNI AL, dan Polri. Barang ini nilainya bisa bikin negara rugi Rp 15 triliun dan diperkirakan bisa meracuni 51 juta jiwa.
- 49,9 ton pasir timah yang hendak diselundupkan ke Malaysia lewat kapal KM Budi juga berhasil diamankan.
- 51,2 juta batang rokok ilegal berhasil disita di perairan Riau dari kapal KM Harapan Indah 99.
Jalur Pesisir Timur Sumatra Masih Rawan
Data Bea Cukai menunjukkan kalau pesisir timur Sumatra tetap jadi jalur favorit penyelundup. Dalam operasi kali ini, mereka berhasil menyita:
- 95,25 ton pasir timah
- 714,25 ton beras dan 19,8 ton gula
- 75,1 juta batang rokok ilegal
- 627 koli produk tekstil
Semua barang sitaan sudah diproses sesuai aturan, ada yang jadi Barang Dikuasai Negara (BDN) dan ada juga yang dimusnahkan.
Ada Satgas Baru Biar Nggak Kecolongan
Supaya pengawasan makin maksimal, Bea Cukai bikin Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Penyelundupan sejak awal Juli 2025. Satgas ini bekerja sama dengan banyak pihak buat membongkar modus-modus penyelundupan yang makin canggih.
Hasilnya? Sudah ada 1.645 penindakan, termasuk penggagalan penyelundupan 23 juta batang rokok ilegal di perairan Pulau Pendamaran, Bagan Siapi-api.
“Satgas ini bukti kalau kita nggak main-main menjaga laut Indonesia,” kata Djaka lagi.
Dukung Program Nasional
Bea Cukai berharap dengan patroli maritim yang makin ketat, penerimaan negara bisa optimal dan kebocoran fiskal bisa ditekan. Mereka juga mendukung penuh program strategis nasional sesuai visi Presiden yang ada dalam Asta Cita.
Di akhir acara penutupan operasi, Djaka memberi apresiasi untuk semua pihak yang ikut terlibat, mulai dari Bea Cukai, TNI, Polri, sampai kementerian dan lembaga lain yang sudah bekerja keras.
Kontak Media
Nirwala Dwi Heryanto – Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC
📞 021-4890308 ext 3252 atau 222
📧 [email protected]
Edward Simanjuntak