Pernah dengar radio yang isinya bukan anak muda sok gaul, tapi para pensiunan yang justru lebih semangat daripada kita-kita yang masih kerja? Yup, kenalin: Radio Pensiunan. Nama yang sederhana, tapi misinya luar biasa—bikin hari-hari para lansia jadi lebih berwarna.
Awalnya Cuma Iseng, Jadi Seriusan
Ceritanya, semua ini berawal dari obrolan santai antara Eddy Koko—seorang mantan pemimpin redaksi radio—bareng istrinya dan beberapa teman sesama pensiunan, awal Januari 2023. Mereka bahas soal kecemasan banyak orang tentang masa pensiun. Tapi Eddy bingung, kok bisa pensiun malah jadi momok? Dia sendiri udah lama pensiun dan enjoy-enjoy aja.
Akhirnya, dia mulai siaran dari rumah. Modalnya? Peralatan siaran lama yang udah berdebu. Link siaran dikirim ke lima temen. Eh, meledak. Banyak yang dengerin. Dari situ, lahirlah ide bikin Radio Pensiunan, yang akhirnya punya studio resmi di Tangerang Selatan.
Nggak Cuma Musik, Tapi Pabrik Kebahagiaan
Radio ini nyebut dirinya sebagai “pabrik kebahagiaan.” Nggak main-main, siarannya 24 jam nonstop. Lagu-lagunya? Campuran musik Indonesia dan Barat dari tahun 70-an sampai 2000-an—nostalgia banget!
Komposisinya pun pas: 70% hiburan, 30% berita. Tapi jangan harap ada debat politik panas di sini. Eddy bilang, “Kita pengen damai, bukan drama.” Mantap!
Tim Hebat Tanpa Gaji
Yang bikin salut, seluruh tim Radio Pensiunan adalah relawan. Ada sekitar 20 orang, usia 40-an sampai 60-an, tersebar di 13 kota—dari Bandung sampai Manado. Nggak semuanya mantan penyiar. Contohnya Rosy Soenarko, ibu 66 tahun pecinta jazz dari Bekasi, dulunya kerja di PLN. Sekarang, dia jadi host acara jazz tiap minggu. Keren, kan?
Pendengar dari Mana-Mana
Walaupun namanya Radio Pensiunan, pendengarnya nggak cuma para senior. Ada juga anak-anak muda umur 30-an yang ikut dengerin. Bahkan ada yang dari Singapura, Kirgistan, Amerika Serikat, dan Suriname! Gila, keren banget kan jangkauannya?
Ada cerita lucu juga. Seorang pendengar di Suriname hanya bisa bahasa Jawa. Jadi si penyiar harus panggil Eddy buat bantu ngobrol. Internasional, tapi tetap lokal. Unik banget!
Lebih dari Radio: Komunitas Sahabat
Pendengar Radio Pensiunan juga bikin komunitas bernama Sahabat Radio Pensiunan lewat WhatsApp. Grup ini udah resmi jadi organisasi masyarakat dan punya lebih dari 3.000 anggota. Mereka sering kumpul-kumpul, berdansa, ngobrol bareng. Jadi, radio ini bukan cuma hiburan, tapi juga obat anti-kesepian.
Misi yang Nggak Main-Main
Lewat radio ini, Eddy dan tim ingin membalik stigma soal pensiun. Katanya, “Seolah-olah kalau pensiun, hidup selesai. Padahal, justru baru mulai.” Mereka juga pengen ngajak pemerintah buat bareng-bareng bikin acara positif untuk para lansia.
Dan yang paling penting, mereka pengen jadi jembatan antara generasi tua dan muda. Sharing ilmu, pengalaman, dan tentu saja… musik yang nggak pernah basi!
Penutup yang Nggak Nutup Semangat
Radio Pensiunan bukan sekadar radio. Ini adalah ruang hidup, tempat berkarya, tempat bernostalgia, dan tempat saling menyapa. Buat para pendengarnya, radio ini adalah sahabat, teman ngobrol, dan pengingat bahwa usia itu cuma angka—yang penting semangatnya!
“Radio Pensiunan bikin saya bahagia,” kata Gini Adityawati, pendengar setia yang pernah kerja di kedutaan asing. “Lagunya bikin saya keinget masa muda, dan acaranya bikin betah.”
Nah, buat kamu yang belum coba dengerin… cobain deh. Siapa tahu, kamu juga ketularan semangatnya.
Tim Mawar Suara Salira