SUARA SALIRA
DUKUNG TERUS SUARA SALIRA, DUKUNGAN SAHABAT, SEMANGAT BAGI KAMI. KLIK SAWERIA.CO/SUARASALIRA ---- SUARA SALIRA | 100 PERSEN NOSTALGIA | SIARAN RADIO INTERNET 24 JAM.

Waspada, Rabies Bisa Datang Lewat Gigitan yang Sepele

Suka lagu-lagu nostalgia?
Yuk, dengerin Radio Internet SUARA SALIRA.
Radio yang khusus memutar musik nostalgia pilihan — temani hari-hari sahabat dengan kenangan indah masa lalu.
Sahabat juga bisa request lagu favorit, dan akan diputar dalam waktu sekitar 5 menit kemudian!
Dengarkan langsung lewat HP sahabat.
Cukup install aplikasinya di https://suarasalira.com/android/

SUARA SALIRA | KESEHATAN & KEBUGARAN – Pernah digigit anjing atau kucing? Jangan anggap enteng, ya! Soalnya bisa jadi itu bukan sekadar luka gigitan biasa. Bisa jadi itu awal dari penyakit berbahaya yang namanya rabies — penyakit yang diam-diam menyerang otak dan saraf manusia, dan kalau sudah muncul gejalanya, hampir nggak ada obatnya.

Rabies itu disebabkan oleh virus rabies yang hidup di air liur hewan yang terinfeksi, terutama anjing. Di Indonesia sendiri, anjing masih jadi penyebab utama penularan ke manusia. Tapi jangan salah, kucing, kera, bahkan kelelawar juga bisa membawa virus ini.

Biasanya virus ini masuk lewat gigitan atau cakaran, bisa juga lewat luka terbuka yang kena air liur hewan rabies. Nah, dari situ virusnya mulai bergerak pelan-pelan lewat saraf menuju otak. Butuh waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan sampai gejalanya muncul. Itulah kenapa rabies sering disebut penyakit yang “diam tapi mematikan”.

Gejala Awalnya Sering Disangka Biasa

Saat pertama kali terinfeksi, orang yang kena rabies biasanya cuma merasa:

  • demam ringan,
  • sakit kepala,
  • lemas,
  • dan ada sensasi aneh di bekas gigitan (gatal, panas, atau kesemutan).

Padahal itu pertanda virusnya mulai aktif menyerang saraf. Beberapa hari kemudian, gejalanya bisa makin parah — penderita bisa takut air (hidrofobia), takut udara (aerofobia), atau bahkan berperilaku aneh dan agresif. Air liur bisa keluar terus karena otot tenggorokan kaku dan nggak bisa menelan. Kalau sudah sampai tahap ini, sayangnya… hampir mustahil bisa diselamatkan.

Tapi Kabar Baiknya, Rabies Bisa Dicegah!

Yap, kabar bagusnya: rabies itu 100% bisa dicegah, asal ditangani cepat dan benar.
Kalau kamu atau orang di sekitar digigit hewan, lakukan langkah ini secepat mungkin:

  1. Cuci luka selama 15 menit pakai sabun dan air mengalir.
  2. Oles antiseptik (seperti Betadine).
  3. Segera ke puskesmas atau rumah sakit buat dapet vaksin anti-rabies (VAR).
    Kalau gigitan tergolong berat, dokter biasanya kasih tambahan serum anti-rabies (SAR).

Dan buat yang punya hewan peliharaan kayak anjing atau kucing, jangan lupa vaksinasi rutin tiap tahun. Lebih baik keluar uang sedikit buat vaksin, daripada nyesel di kemudian hari.

Fakta Unik Tentang Rabies

  • Masa inkubasinya bisa 1 minggu sampai 1 tahun, tergantung lokasi gigitan.
  • Virusnya mati kalau kena sabun, sinar matahari, atau air panas.
  • Setiap tahun, ribuan orang di dunia meninggal karena rabies, terutama di Asia dan Afrika.
  • Di Indonesia, kasus terbanyak berasal dari gigitan anjing liar.

Yuk, Ikut Cegah Rabies

Rabies bukan cuma urusan dokter atau dinas kesehatan. Ini tanggung jawab kita semua.
Mulai dari tidak membiarkan hewan peliharaan berkeliaran bebas, melapor ke petugas kalau ada anjing liar yang mencurigakan, sampai ngajarin anak-anak supaya nggak main sembarangan sama hewan liar.

Kuncinya cuma satu: waspada tanpa panik. Karena rabies itu bisa dicegah sepenuhnya kalau kita cepat bertindak.

Penutup

Rabies memang terdengar menakutkan, tapi sebenarnya penyakit ini sangat bisa dikendalikan.
Jadi, kalau ada yang digigit hewan — jangan panik, tapi juga jangan santai. Cuci luka, cari bantuan medis, dan pastikan hewan di sekitar kamu sudah divaksin.
Ingat, satu langkah cepat bisa menyelamatkan nyawa.

Rabies bukan kutukan, tapi kelalaian yang bisa dicegah.
Yuk, sayangi hewan, lindungi diri, dan tetap sehat bareng SUARA SALIRA!

Tim Mawar Suara Salira

error: Content is protected !!