SUARA SALIRA
DUKUNG TERUS SUARA SALIRA, DUKUNGAN SAHABAT, SEMANGAT BAGI KAMI. KLIK SAWERIA.CO/SUARASALIRA ---- SUARA SALIRA | 100 PERSEN NOSTALGIA | SIARAN RADIO INTERNET 24 JAM.

Hikmah Beternak Domba di Padang Rumput: Jalan Kesederhanaan dan Keteguhan Iman

Sumber gambar: https://pixabay.com/id/videos/domba-wol-padang-rumput-rumput-82609/
Suka lagu-lagu nostalgia?
Yuk, dengerin Radio Internet SUARA SALIRA.
Radio yang khusus memutar musik nostalgia pilihan — temani hari-hari sahabat dengan kenangan indah masa lalu.
Sahabat juga bisa request lagu favorit, dan akan diputar dalam waktu sekitar 5 menit kemudian!
Dengarkan langsung lewat HP sahabat.
Cukup install aplikasinya di https://suarasalira.com/android/

Dalam riwayat sahih dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda:

“Akan tiba masanya ketika harta seorang muslim yang paling baik adalah domba yang digembala di puncak gunung dan tempat jatuhnya hujan. Dengan membawa agamanya, ia lari dari berbagai fitnah.” (H.R. Bukhari)

Hadis ini menggambarkan suatu fase dalam kehidupan manusia, khususnya umat Islam, ketika dunia diliputi fitnah dan kegaduhan sosial. Di tengah kekacauan moral dan pertentangan sesama, Rasulullah SAW memberikan isyarat bahwa ketenangan dan keselamatan bisa ditemukan melalui kehidupan yang sederhana — salah satunya dengan menggembala domba di padang rumput.

Beternak domba bukan hanya aktivitas ekonomi. Ia merupakan simbol ketenangan, kemandirian, dan keterhubungan manusia dengan alam. Seseorang yang menggembala di padang rumput dan pegunungan akan terbiasa dengan kesunyian yang menenangkan, jauh dari hiruk-pikuk dunia yang sering kali menjerumuskan manusia ke dalam perselisihan dan keserakahan.

Selain itu, menggembala melatih kesabaran dan tanggung jawab. Seekor domba memerlukan perhatian dan kasih sayang. Penggembala harus memahami ritme alam, menjaga keseimbangan antara padang rumput dan hewan ternaknya, serta senantiasa bersyukur atas nikmat hujan dan tumbuhan yang tumbuh darinya. Nilai-nilai ini merupakan refleksi spiritual yang dalam — mengajarkan manusia untuk hidup selaras dengan ciptaan Allah SWT.

Rasulullah SAW sendiri pernah menjadi penggembala domba pada masa muda beliau. Profesi tersebut membentuk karakter yang kuat, penuh empati, dan rendah hati. Dalam konteks modern, pesan hadis ini tidak semata mengajak umat untuk menjadi peternak secara harfiah, melainkan untuk mengadopsi semangat kesederhanaan dan menjauh dari fitnah dunia, baik dalam bentuk kebohongan, konflik sosial, maupun godaan materialisme.

Ketika dunia modern kian hiruk-pikuk dengan teknologi dan kompetisi, pesan Rasulullah SAW ini menjadi relevan kembali. Mungkin bukan semua orang harus menggembala domba, tetapi setiap insan perlu mencari “padang rumput” versinya sendiri — ruang untuk menenangkan jiwa, memperkuat iman, dan menjaga hati tetap bersih dari fitnah.

Ketenangan bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan rohani. Dan sebagaimana domba yang tenang di padang hijau, demikian pula jiwa seorang mukmin yang meniti kesederhanaan dalam cahaya keimanan.

Tim Mawar Suara Salira

error: Content is protected !!