SUARA SALIRA
DUKUNG TERUS SUARA SALIRA, DUKUNGAN SAHABAT, SEMANGAT BAGI KAMI. KLIK SAWERIA.CO/SUARASALIRA ---- SUARA SALIRA | 100 PERSEN NOSTALGIA | SIARAN RADIO INTERNET 24 JAM.

Brimob Bareng Durian Kujang Hijaukan Situs Galuh di Hari Kesaktian Pancasila

Suka lagu-lagu nostalgia?
Yuk, dengerin Radio Internet SUARA SALIRA.
Radio yang khusus memutar musik nostalgia pilihan — temani hari-hari sahabat dengan kenangan indah masa lalu.
Sahabat juga bisa request lagu favorit, dan akan diputar dalam waktu sekitar 5 menit kemudian!
Dengarkan langsung lewat HP sahabat.
Cukup install aplikasinya di https://suarasalira.com/android/

SUARA SALIRA | KAB. CIAMIS – Ada suasana berbeda di Situs Karangkamulyan, Ciamis, Minggu (05/10/2025) lalu. Di tempat yang dikenal sebagai peninggalan Kerajaan Galuh itu, sekelompok orang terlihat sibuk menanam pohon. Bukan acara biasa, tapi aksi nyata memperingati Hari Kesaktian Pancasila dengan cara yang keren: menghijaukan situs sejarah.

Yang ikut turun tangan bukan orang sembarangan. Ada H. Wahyu Kami, sosok di balik brand Durian Kujang, bareng tim dari Sat Brimob Batalyon D Pelopor Polda Jabar. Mereka bareng-bareng nanam 10 bibit pohon di area situs, mulai dari 7 pohon durian, bibit petai, sampai 2 pohon kelapa.

Menurut H. Wahyu, kegiatan ini bukan cuma soal tanam pohon. Lebih dari itu, ini bentuk cinta pada alam dan budaya.

“Kami ingin tunjukkan kalau menjaga alam juga bagian dari nilai-nilai Pancasila. Karangkamulyan ini warisan leluhur yang harus dijaga, bukan hanya dilihat,” ujar H. Wahyu dengan penuh semangat.


Durian Jadi Simbol Pelestarian Galuh

Durian ternyata punya peran penting di kegiatan ini. Selain jadi ikon lokal, buah berduri itu diharapkan bisa bantu gerakan pelestarian ribuan situs bersejarah di Ciamis.
H. Wahyu bahkan menyebut ada sekitar 22 ribu situs yang tersebar di wilayah ini, dan semuanya butuh perhatian.

“Lewat penanaman durian, kami ingin ajak masyarakat ikut menjaga alam sambil tetap produktif,” tambahnya.


Harap Dukungan Pemerintah

Meski semangatnya tinggi, H. Wahyu berharap gerakan ini bisa dapat dukungan serius dari pemerintah daerah. Terutama dari Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata, supaya ada tempat pembibitan resmi untuk durian.

Ia menyebut potensi besar ada di Desa Margaluyu, yang lokasinya tepat di belakang kedai Durian Kujang miliknya.

“Kita sudah punya bahan baku. Tinggal butuh tempat pembibitan yang layak, biar program ini bisa berlanjut,” jelasnya.


Menurutnya, kalau pemerintah, petani, dan komunitas bisa jalan bareng, Ciamis bisa punya kawasan situs budaya yang hijau, sejuk, dan bahkan bisa jadi daya tarik wisata baru.

Kegiatan ini juga bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan peduli lingkungan masih hidup di tengah masyarakat. Nilai-nilai Pancasila bukan cuma diucap, tapi benar-benar dijalankan.

Reporter: Heri Heryanto

error: Content is protected !!