SUARA SALIRA | KAB. KARIMUN – Cerita soal iuran di SMKN 1 Karimun lagi ramai dibicarakan. Katanya, siswa-siswi di sekolah itu diwajibkan urunan alias patungan buat beli perlengkapan kelas. Bukan hal besar sih, cuma barang-barang kayak kipas angin, gorden, sampai penghapus papan tulis. Tapi tetap aja bikin orang tua jadi mikir, “Lah, terus Dana BOS itu buat apa?”
Beberapa orang tua ngaku kalau anaknya diminta bayar sekitar Rp20 ribu per siswa, dan itu dihitung untuk satu tahun ajaran 2025. Jadi totalnya bisa lumayan juga kalau ditarik ke semua murid.
Yang bikin tambah heboh, konon pungutan ini lewat komite sekolah, tapi tetap sepengetahuan wali kelas dan kepala sekolah. Nah, ketika diminta tanggapan, Dinas Pendidikan Kepri katanya nggak kasih komentar. Sementara Kepala UPT Pendidikan di Karimun sudah bilang kalau pungutan kayak gini nggak boleh dilakukan.
Sayangnya, di lapangan aturan itu kayak nggak berlaku. Iuran masih terus diminta, bahkan ada orang tua yang ditagih lewat grup WhatsApp oleh komite kalau belum bayar.
Kasus ini jelas bikin tanda tanya besar. Tim Suara Salira bakal terus pantau dan ikuti perkembangannya, termasuk kemungkinan melibatkan aparat hukum biar jelas duduk perkaranya.
Bersambung
Reporter: Edward Simanjuntak