SUARA SALIRA | KAB. CIAMIS – Dunia pendidikan di Ciamis lagi-lagi bikin heboh. Seorang guru di SDN II Sukanagara, Kecamatan Jatinagara, cerita kalau dirinya sempat kena intimidasi dari orang yang ngaku wartawan. Kejadian itu muncul Selasa (23/09/2025) dan bikin para tenaga pendidik jadi waswas.
Yang bikin tambah rame, Forum Jurnalis Galuh (FJG) Ciamis langsung buka suara. Ketua FJG, Pepi Irawan, dengan tegas bilang kalau tindakan seperti itu jauh banget dari nilai-nilai jurnalisme.
“Ngaku wartawan tapi malah bikin resah. Itu jelas nggak sesuai Kode Etik Jurnalistik,” tegas Pepi.
Menurut Pepi, cara-cara main tekan sambil nyebarin data pribadi orang jelas salah kaprah. Selain bikin citra wartawan jadi jelek, tindakan kayak gitu juga bisa kena jerat hukum.
FJG pun dorong Dinas Pendidikan atau PGRI buat nggak diam aja. Pepi minta supaya kasus ini ditindaklanjuti lewat jalur hukum.
“Kalau dibiarkan, yang rugi bukan cuma guru, tapi juga dunia pers di Ciamis. Profesi wartawan itu harusnya bikin pencerahan, bukan bikin takut,” tambahnya.
Pepi juga ingetin, wartawan sejati kerja sesuai aturan, paham UU Pers No. 40 Tahun 1999, dan bisa bikin berita dengan unsur 5W+1H. Bukan malah jadi preman pakai nama pers buat nutupin niat jelek.
“Jurnalis beneran itu profesional, nggak ada ceritanya intimidasi atau main data pribadi buat nakut-nakutin,” tutupnya.
Reporter: Heri Heryanto