SUARA SALIRA | KAB. CIAMIS – Suasana di halaman Pendopo Bupati Ciamis mendadak ramai, Selasa pagi (29 Juli 2025). Bukan demo, bukan juga konser. Tapi pelepasan resmi 953 mahasiswa Universitas Galuh (Unigal) yang siap ‘turun gunung’ ke desa-desa dalam rangka program KKN Konservasi dan Budaya.
Acara berlangsung khidmat tapi tetap penuh semangat. Para mahasiswa dari berbagai jurusan datang dengan wajah ceria, siap mengabdi selama sebulan penuh. Di depan mereka berdiri Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, yang dengan bangga melepas para “agen perubahan” ini ke empat kecamatan: Cipaku, Kawali, Lumbung, dan Panjalu.
“Saya seneng banget Unigal masih percaya Ciamis jadi tempat KKN. Ini bukti nyata kolaborasi antara dunia kampus dan pemerintah daerah. Kita butuh anak muda yang mau nyemplung langsung ke masyarakat,” ucap Herdiat, sambil mengingatkan mahasiswa untuk tetap jaga sikap dan nama baik kampus selama di lapangan.
Ia juga menyelipkan pesan bijak, bahwa KKN bukan sekadar formalitas buat lulus. Tapi ini kesempatan emas buat uji nyali, belajar empati, dan ngejalanin ilmu yang udah dipelajari di kampus dalam dunia nyata.
“Jangan cuma numpang lewat di desa, ya. Bikin yang berkesan, kasih manfaat nyata. Tapi tetap rendah hati. Kalian itu duta kampus, bawa nama baik Unigal,” tegasnya.
Sementara itu, sang Rektor Unigal, Prof. Dr. Dadi, M.Si., menjelaskan kalau ini adalah gelombang kedua KKN tahun akademik 2024/2025. Ribuan mahasiswa ini akan menyebar di 40 desa. Fokus utama mereka adalah soal konservasi lingkungan dan pelestarian budaya lokal.
“Kita pengen mahasiswa nggak cuma datang, terus pulang. Tapi ninggalin jejak kebaikan. Warga bisa sadar pentingnya jaga lingkungan dan budaya nenek moyang. KKN itu bukan cuma ruang belajar, tapi juga ruang bakti,” pungkasnya.
Semoga para mahasiswa ini bisa bikin cerita seru dan bermanfaat selama sebulan ke depan. Jangan lupa, update terus kabar dari desa!
Heri Heryanto