SUARA SALIRA | KAB. LANGKAT – Jumat pagi (18/07/2025), suasana di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Sumatra Utara, agak beda dari biasanya. Bukan karena ada festival atau acara besar, tapi karena ada sekelompok orang yang sibuk bersih-bersih aliran irigasi Sungai Bukit Lawang. Yang unik? Mereka bukan cuma warga biasa. Ada polisi dari Polsek Bahorok, pemandu wisata dari HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), relawan, tokoh masyarakat, sampai pemilik hotel lokal dari Project Wings pun turun tangan langsung.
Aksi ini dimulai sejak pagi buta, sekitar pukul 08.00 WIB, dan berlangsung sampai semua sudut aliran sungai bisa bernapas lega dari tumpukan sampah.
Bukit Lawang sendiri udah lama jadi primadona buat wisatawan, apalagi yang doyan petualangan dan cinta alam. Sungainya bening, udaranya sejuk, dan suasananya tenang. Tapi ya itu tadi, kalau sampah makin jadi-jadian, bisa rusak semua pesonanya.
Makanya, Aiptu Rudi Pujiyanto dari Polsek Bahorok – yang juga Bhabinkamtibmas di sana – ambil peran penting dalam gerakan ini. Beliau nggak cuma nyapu sungai, tapi juga ngajak warga untuk lebih peduli. Terutama buat yang rumahnya deket sungai, supaya nggak asal buang sampah ke aliran air.
“Ini bukan soal bersih-bersih doang, tapi juga soal masa depan. Sungai ini punya lubuk larangan yang jadi rumah buat ribuan ikan. Sayang banget kalau rusak cuma karena ulah tangan manusia,” jelas Aiptu Rudi, sambil terus sibuk di lapangan.
Kegiatan ini berlangsung dalam suasana akrab, penuh tawa, tapi tetap serius menjaga alam. Harapannya, kebiasaan baik ini bisa jadi budaya baru, khususnya di hari Jumat. Nggak cuma bikin sungai bersih, tapi juga jadi ajang ngumpul, kerja sama, dan saling jaga antara polisi, pelaku wisata, dan warga sekitar.
Karena ya… kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi?
Andrian