SUARA SALIRA
DUKUNG TERUS SUARA SALIRA, DUKUNGAN SAHABAT, SEMANGAT BAGI KAMI. KLIK SAWERIA.CO/SUARASALIRA ---- SUARA SALIRA | 100 PERSEN NOSTALGIA | SIARAN RADIO INTERNET 24 JAM.
BERITA  

Pupuk Kimia Mulai Ditanggalkan, Petani Riau Coba Pupuk Organik ‘Benteng Tani’ dari PT Karunia Rotorindo Tani

Suka lagu-lagu nostalgia?
Yuk, dengerin Radio Internet SUARA SALIRA.
Radio yang khusus memutar musik nostalgia pilihan — temani hari-hari sahabat dengan kenangan indah masa lalu.
Sahabat juga bisa request lagu favorit, dan akan diputar dalam waktu sekitar 5 menit kemudian!
Dengarkan langsung lewat HP sahabat.
Cukup install aplikasinya di https://suarasalira.com/android/

SUARA SALIRA – KOTA PEKANBARU, RIAU – Dunia pertanian sawit di Riau bakal punya warna baru nih. PT Karunia Rotorindo Tani dari Medan, yang dinakhodai langsung oleh Pak Robinhat Sitepu, baru aja menjalin kerja sama bareng Perkumpulan Petani Sawit Bumi Bertuah (PPSBB) Riau. Pertemuan penting ini digelar Jumat, 6 Juni 2025, di markas besarnya PPSBB Riau.

Nah, yang jadi pusat perhatian dari kerja sama ini adalah pupuk organik cair andalan mereka yang punya nama keren: Benteng Tani. Katanya sih, pupuk ini bukan cuma ramah lingkungan, tapi juga bisa bikin hasil panen naik dan tanah makin subur. Keren, kan?

Pak Robinhat selaku Direktur Utama PT Karunia Rotorindo Tani, bilang kalau langkah ini bukan sekadar urusan bisnis semata. Lebih dari itu, mereka pengin bantu edukasi para petani sawit biar pelan-pelan bisa mengurangi ketergantungan sama pupuk kimia.

“Kami percaya banget, kalau dipakai rutin, pupuk organik bisa nurunin pemakaian pupuk kimia sampai 60 persen. Filosofi kami simpel aja: Pupuk Sehat, Tanah Sehat, Panen Meningkat,” kata Pak Robinhat dengan penuh semangat.

Dari pihak PPSBB sendiri, Harmen Yunan Pattinasarany yang jadi Ketua Umum, kasih respons positif. Menurutnya, kolaborasi ini punya potensi besar buat jangka panjang, apalagi kalau dilihat dari semangat petani plasma di Riau yang luar biasa.

“Ini baru langkah awal, tapi vibes-nya udah positif banget. Kami percaya, ini bisa jadi tempat buat saling menguatkan dan berkembang,” ucap Harmen, yang hadir bareng timnya: Ricardo Polikarpus, Altober Siregar, dan Ahmad Johansyah.

Gak cuma itu, hadir juga tokoh koperasi dan pemuda NTT wilayah Sumatera Utara, Pak Davis Abuimau Karamoy. Beliau juga kasih apresiasi tinggi buat sinergi antara pelaku usaha dan kelompok tani ini.

“Kerja sama semacam ini bukti nyata kalau petani, koperasi, dan pelaku usaha bisa jalan bareng. Yang penting, sistem pertanian kita jangan cuma mikirin hasil, tapi juga harus peduli sama lingkungan,” ujar Davis.

Harapannya, kolaborasi ini bisa jadi pondasi kuat buat bikin sistem pertanian sawit yang gak cuma untung, tapi juga sehat dan berkelanjutan. Kita tunggu saja gebrakannya!

Andrian

error: Content is protected !!