Jabar Gak Main-main! Puluhan Preman Disikat dalam Operasi Besar Polisi
SUARA SALIRA – Bandung, 9 Mei 2025 – Polda Jawa Barat lagi serius banget nih, Sob! Lewat operasi bersandi “Pekat II Lodaya 2025”, mereka nyisir berbagai titik buat bersihin wilayah dari yang namanya preman-preman pengganggu kenyamanan. Operasi ini digelar dari 1 sampai 10 Mei 2025 dan hasilnya? Wah, banyak yang kena angkut!
Kapolda Jabar, Irjen Pol. Rudi Setiawan, bilang kalau dari 44 target operasi, 36 kasus berhasil dibongkar—itu artinya udah 81 persen lebih tuntas. Gak cuma itu, ada juga 109 pelaku lain yang ikut terciduk walau awalnya gak masuk daftar buruan. Totalnya ada 99 kasus premanisme yang berhasil dibongkar.
Lokasi yang jadi sasaran operasi ini lumayan bervariasi, mulai dari pasar tradisional, terminal, proyek-proyek bangunan, tempat hiburan malam, sampe daerah yang lagi bersengketa lahan. Dari hasil penggerebekan, polisi dapet banyak banget barang bukti: 42 senjata tajam, 1 airsoft gun, 15 motor, 4 mobil, 8 HP, 46 dokumen, dan duit tunai lebih dari sejuta rupiah. Wah, rame!
Operasi ini melibatkan 935 personel gabungan—185 dari Polda Jabar dan 750 lainnya dari unit-unit wilayah. Pokoknya pasukan lengkap turun ke lapangan.
“Operasi ini bentuk komitmen kami buat bikin warga Jabar ngerasa aman. Kita gak mau ada lagi preman-preman yang bikin resah,” kata Irjen Rudi, Jumat (9/5/2025).
Tapi katanya sih gak cuma soal tangkap-menangkap aja, polisi juga jalanin pendekatan preventif, kayak pakai intelijen dan edukasi ke masyarakat. Preman-preman yang mainnya lewat medsos juga gak luput dari pantauan, lho.
Polda Jabar juga bakal makin sering patroli di tempat-tempat yang rawan gangguan. Gak cuma itu, masyarakat juga diajak buat gak takut melapor kalau liat atau jadi korban aksi premanisme. Semua demi situasi yang aman dan nyaman—terutama biar investasi di Jabar juga makin oke.
Direktorat Reskrim Umum Polda Jabar barengan dengan satuan wilayah juga berhasil ngebongkar berbagai kasus pemalakan, mulai dari sopir truk di Pasar Caringin, Bandung, sampe pemaksaan penjualan minuman di berbagai titik.
Di Ciamis, polisi nangkep geng yang nyerang orang dan merusak barang di Pasar Ramadan. Kejadian ini sempet viral juga di sosmed, lho.
Pas peringatan Hari Buruh alias Mayday di Taman Dago, Bandung, ada mahasiswa yang ketahuan bawa senjata tajam dan tongkat pemukul—langsung diamankan. Ada juga tiga orang yang ditangkap karena ngerusak mobil patroli.
Gak cuma itu, aksi-aksi serupa juga keendus di Subang dan Bogor. Di Subang, ada sopir logistik yang dipalak di kawasan industri, sementara di Pasar Bogor, pedagang dipaksa beli kue (iya, beli kue!) sama pelaku yang udah terkenal suka pungli. Bahkan di sekitar Cafe Bajawa, Bogor, polisi nemuin aksi pungli yang melibatkan senjata tajam.
Polda Jabar janji bakal terus ngegas dalam menjaga ketertiban. Operasi semacam ini katanya bakal terus jalan, demi bikin warga Jabar makin tenang dan nyaman dalam beraktivitas.
Humas Polda Jabar
Tim