Masa kecil memang nggak ada lawannya. Setiap orang pasti punya kenangan manis yang kadang konyol, kadang haru, tapi selalu bikin senyum sendiri pas keinget. Nah, salah satu cerita nostalgia aku waktu masih SD-an, tiap hari Minggu rasanya kayak petualangan kecil yang seru banget.
Kalau hari Minggu tiba, aku dan saudara-saudara biasanya sudah siap dari pagi. Destinasi utamanya? Rumah nenek, dong! Rumah nenek waktu itu seperti bioskop pribadi buat kami. TV di rumah nenek cuma bisa nangkep TVRI, itu pun pakai televisi hitam putih yang kadang gambarnya suka “mencoret-coret” sendiri.
Meski cuma TVRI, acara hari Minggu tetap jadi hiburan yang ditunggu-tunggu. Ada “Bobo” yang menggemaskan, “Senam Pagi” yang bikin kami anggap diri sendiri atlet nasional, “Album Minggu”, “Ria Jenaka” yang lucu banget, sampai “Dari Gelanggang ke Gelanggang” yang kadang nggak ngerti-ngerti amat isinya, tapi tetap aja ditonton.
Tapi, namanya anak-anak, bosan itu gampang banget datang. Kalau udah mulai jenuh nonton TVRI yang kadang suaranya mendengung itu, aku punya plan B: kabur ke rumah tetangga!
Nah, tetangga ini udah punya TV warna dan lebih keren lagi — mereka punya antena RCTI! Walaupun sinyalnya belum jernih, layarnya masih dihiasin banyak “semut” alias noise, tapi di sana ada harta karun luar biasa: acara Doraemon!
Kebayang kan serunya? Meski gambarnya bersemut kayak badai salju, aku tetap betah duduk anteng, matanya fokus banget. Asal bisa lihat Doraemon keluarin kantong ajaibnya, rasanya kayak ikut dapat keajaiban juga.
Sederhana, tapi luar biasa bahagianya.
Kalau diingat-ingat sekarang, momen-momen kayak gitu yang sebenarnya bikin masa kecil kita kaya. Bukan soal seberapa canggih TV-nya, tapi tentang petualangan kecil, rasa penasaran, dan bahagia yang tulus dari hal-hal sederhana.
Ah, seandainya bisa sekali lagi nonton TVRI hitam putih di rumah nenek sambil rebutan bantal sama saudara, aku pasti mau. Kadang, kebahagiaan itu memang sesimpel itu.