Dulu… sebelum Netflix, sebelum bioskop modern menjamur, ada satu hiburan yang dinanti-nanti warga kampung: layar tancap.
Biasanya digelar di lapang atau halaman balai desa. Warga datang bawa tikar, anak-anak duduk paling depan. Dan filmnya? Kadang bisa semalam suntuk—dari habis isya sampai ayam berkokok!
Yang bikin lucu, waktu film-film Beri Prima diputar—apalagi yang ada adegan 17 tahun ke atas—tiba-tiba layar gelap. Bukan karena listrik mati, tapi karena si operator nutupin proyektor pake tangan!
Layar langsung item, satu kampung bersorak: “Wuuuuuuu…!”
Tapi tetap nungguin, siapa tahu tangannya geser dikit 😄
Ah… serunya masa itu.
Kenangan layar tancap, bagian manis dari perjalanan kita.
Layar tancap bukan hanya soal nonton film, tapi tentang hangatnya kebersamaan.
Suara Salira – 100 Persen Nostalgia.